Membuat jurnal (pribadi) merupakan salah satu jenis tugas dari mata kuliah Logika dan Penulisan Ilmiah (Logpenil) selain pembuatan literarur review dan menulis esai. Tugas ini biasanya diberikan setiap minggunya (per minggu dua judul jurnal) dengan tema bebas maupun ditentukan oleh dosen. Dahulu, pemberian tugas ini didak didahului dengan penjelasan mengenai apa itu jurnal (yang dimaksud dalam konteks tugsa mata kuliah ini), apa saja kontennya, maupun bagaimana format penulisannya secara mendetail. Hal ini membuat saya cukup kebingungan kala itu karena setelah browsing mengenai jurnal, informasi yang saya dapatkan hanyalah bahwa jurnal* hampir serupa dengan catatan harian. Dengan bekal pengetahuan tersebut (yang hingga saat saya menulis kalimat ini pun saya belum yakin benar apakah memang benar jurnal yang dimaksud oleh dosen saya adalah jurnal yang demikian) dan beberapa jawaban-jawaban dari beberapa teman atas pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan, akhirnya (mau tidak mau) saya tulislah jurnal demi jurnal. Terlepas dari benar tidaknya konten maupun formet penulisannya, berikut jurnal yang pernah saya buat guna memenuhi tugas pembuatan jurnal mata kuliah Logika dan Penulisan Ilmiah semester 1 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia beserta nilai yang saya peroleh. Semoga bermanfaat :)
=========================================================
--------------------------- SAY NO to PLAGIARISM! ---------------------------
=========================================================
Nama : Putrie Kusuma Wardhani
NPM, Kelas : 1106002583, LogPeNil A
Saya Percaya
Setiap orang yang hidup di dunia ini tentunya memiliki kepercayaan masing-masing. Kepercayaan tersebut tentunya akan sangat berpengaruh terhadap perilaku manusia dalam menjalani hidup ini. Saya sendiri percaya bahwa setiap makhluk hidup yang ada di dunia ini diciptakan oleh Allah swt. Saya sebagai seorang manusia tentu merupakan salah satu makhhluk hidup yang hidup di dunia ini. Maka saya diciptakan oleh Allah swt.
Pernah kiranya kita melihat sebuah robot yang merupakan ciptaan manusia. Jika kita amati, terlihat sesempurna dan secanggih apapun robot tersebut, manusia sebagai penciptanya sesungguhnya tentu jauh lebih sempurna dan canggih dari robot tersebut karena manusialah yang menciptakan dan mampu membuat semua hal sedemikian rupa sehingga robot tersebut dapat tampak sempurna dengan berbagai macam kecanggihannya. Manusia sebagai penciptanya juga lebih tahu akan diri robot itu sebenarnya. Jika robot tersebut dapat berjalan dan lain sebagainya, maka manusialah yang sebenarnya mengatur dan membuatnya dapat berjalan dan lain sebagainya dengan segala pengetahuan yang dimilikinya. Begitu pula dengan Allah swt. Saya tentu percaya, Dia sebagai pencipta manusia tentu sesungguhnya jauh lebih sempurna dan mengetahui akan apa yang terbaik bagi manusia meskipun manusia sendiri terkadang sudah terlihat sempurna dan mengetahui apa yang terbaik bagi mereka. Bedanya pada robot, ketika manusia tahu akan sebuah hal yang dapat membuat robot tersebut tetap dalam keadaan terbaik, manusia akan langsung menerapkan atau melakukan hal tersebut pada si robot seperti mengganti baterai sang robot ketika ia tidak dapat bergerak lagi. Hal tersebut dikarenakan robot tersebut merupakan benda mati yang memang tidak diberi kemampuan untuk berpikir dan melakukan hal tersebut oleh manusia. Sedangkan pada manusia, Allah telah memberi kemampuan berpikir dan bertindak pada manusia sehingga Allah tidak serta merta membuat manusia menjadi begini dan begitu melainkan dengan memberi petunjuk, salah satunya melalui firman-firman-Nya yang terkandung dalam Al-Quran yang biasanya berupa perintah dan larangan.
Oleh karenanya, semua manusia yang ingin dirinya senantiasa dalam kondisi terbaik, selamat dunia dan akhirat, hendaknya selalu menaati perintah dan menjauhi larangan-larangan Allah yang terkandung dalam Al Quran walaupun hal tersebut bagi manusia yang tidak lebih tahu dari-Nya terasa tidak menyenangkan. Saya adalah seorang manusia. Maka karena saya ingin senantiasa dalam keadaan terbaik, hendaknya saya pun selalu menaati perintah dan menjauhi larangan-larangan Allah yang terkandung dalam Al Quran walaupun hal tersebut bagi saya yang tidak lebih tahu dari-Nya terasa tidak menyenangkan. Seperti perintah menutup aurat misalnya. Tidak mengenakan jilbab secara sekilas memang lebih menyenangkan dan menguntungkan karena memang selain lebih tidak gerah seseorang bisa tampil lebih modis, trendy, dan menarik dengan segala macam jenis pakaian yang tersedia di pasaran. Namun karena saya percaya bahwa Allah lebih tahu yang terbaik bagi saya, akhirnya saya memutuskan untuk tetap sebisa mungkin menutup aurat. Namun tak disangka, beberapa saat kemudian saya mengetahui bahwa menutup aurat dapat mencegah kanker kulit karena pakaian yang menutupi sebagian besar tubuh kita itu akan menghalangi kontak langsung antara sinar ultraviolet dengan kulit kita. Maka benarlah kiranya bahwa pencipta jauh lebih tahu dari yang diciptakan. Allah swt. adalah pencipta. Maka Allah swt. lebih tahu dari yang diciptakan-Nya, manusia.
=========================================================
--------------------------- SAY NO to PLAGIARISM! ---------------------------
=========================================================
Nilai: 80
=========================================================
--------------------------- SAY NO to PLAGIARISM! ---------------------------
=========================================================
saya mahasiswa dari Universitas Islam Indonesia
BalasHapusArtikel yang mantap ini, bisa buat referensi ..
terimakasih ya infonya :), ijin ngopy 10 jilid ya