Jumat, 07 Februari 2014

Nietzche (Flashback Dikit Makul Filman)


Barusan ngerum di matagalaksi mXit sama Jancuker, sarangeul, jeroen (plus jeje!, redwine!, dan JempolanSekel). Awalnya ngomongin anime gara-gara si Jempolan nanyain room mana yang banyak ngebahas anime. Dari anime ada yang bilang kalo temennya yang anime banyakan kuliah ambil desain visual atau sastra jepang. Lupa lanjutannya lalalala pokoknya sedemikian sehingga si Jancuker tiba-tiba bilang kalo selama kuliah paling gak suka makul agama sama civic. Abis itu pada curcol, kalo di aku agama banyakan diskusi kelompok. Kalau di sarangeul agama gak boleh merumput baik-baik saja. Terus aku tanya merumput apaan. Merumput itu duh lupa apaan tapi intinya kayak denger ceramah doang (cmiiw kathal). Loh kenapa bisa dikata merumput? Katanya mahasiswa itu domba-domba dan dosen gembalanya. Ooh kak sarang nasrani ya? Katanya bukan. Dari situ mengalirlah pembicaraan seputar agama dan ketuhanan. Tentang bertuhan tapi tak beragama, sampai akhirnya dari oleh Jancuker muncullah nama-nama tokoh kayak Nietzche, Karl Max, Sigmund Freud dkk. Sampai muncul kata Zarathustra segala. Aduh man, Sigmund Freud kan tokoh popular Psikologi. Aku kan anak Psikologi. Nietzche juga pernah dibahas di makul Filsafat manusia dengan salah satu buku paduannya “Berkenalan dengan Eksistensialisme” karangan beliau yang banyak dikagumi, salah satu guru besar dan dekan Fakultas Psikologi UI sekaligus mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada era 80-an, alm. Pak Fuad Hassan. Tapi buset deh udah nguap apa yang dulu pernah dipelajari. Cuman inget kalo Nietzche the yang bilang “Tuhan telah Mati” (astaghfirullah) itu. Jancuker aja bisa ngerti panjang lebar dan aku malah gak ngerti. Pfft banget. Terus diam-diam aku buka kembali deh bukunya Pak Fuad Hassan biar nggak melongo doang baca ketikan si Jancuker dan kawan-kawannya. Lumayan buat review juga.

Tentang Nietzche dan berbagai pendapat Nietzche
Dari Hassan (2005), berikut beberapa hal yang bisa aku simpulkan tentang Nietzhe dan beberapa pendapat Nietzche:
⁻ lahir di Rocken, Prusia, 15 Oktober 1844
⁻ sebenarnya berasal dari keluarga pendeta
⁻ pas kecil rajin baca Injil, pernah dijuluki ‘Sang Pendeta’
⁻ hilang keyakinannya pada Tuhan ketika berusia 18 tahun
⁻ orang mengira itu hanya salah satu
⁻ mengagumi Spencer dan Darwin,
⁻ survival to the fittest, yang kuat yang menang
o kebajikan utama dalam hidup adalah kekuatan
o segala yang yang lemah adalah buruk dan salah satu pengaruh masa remaja yang membuat dia jadi labil, tapi ternyata hal itu terus berlanjut hingga ia dewasa
o tidak setuju dengan perundingan atau voting
o setuju sama perang, untuk menentukan bangsa mana yang paling kuat
⁻ manusia unggul= ditumbuhkan kekuatan+kecerdasan+kebanggaan
o pemimpin = yang unggul
o menentang demokrasi
o demokrasi =menentang kenyataan kodrat alam adalah diferensiasi
⁻ menolak kesamaan hak
⁻ nietzche = bangkitnya Naziisme di Jerman
o ada koinsidensi antara pikiran-pikiran Nietzche dengan paham Naziisme
o Namun masih patut diragukan apakah tepat jika menganggap Nietzche ikut andil dalam timbulnya ideology sebagaimana dianut oleh Jerman-Nazi pada masa Adolf Hitler
⁻ karya terbesar: Sabda Zarathustra atau Dendang Zarathustra, Adul Sparch Zarathustra
o Membuat citra Zarathustra yang sudah dibenam dalam sejarah kuno Persia bangkit
⁻ manusia harus tak henti-hentinya mencipta
⁻ “Tuhan telah Mati” (asaghfirullah)
o Matinya Tuhan = tidak ada dosa dan neraka yang mengintai manusia, manusia bisa mencipta dan menjulangkan dirinya setinggi-tingginya
o Muak pada para pendeta yang mengajarkan bahwa nmanusia adalah makhluk berdosa
o Manusia mau menjalani hidup dalam serba kedoasaan = ketololan yang tak terampunkan
o “Mereka yang menerima hidup ini sebagai dosa belaka adalah mereka yang lemah dan tidak berhargauntuk bertahan dalam kehidupan. Mereka ini seringkali bersembunyi di balik dalih “hidup ini tidak berhrga” padahal sebenarnya mereka yang tak berdaya untuk hidup”
⁻ “Kepadamu tak kuanjurkan kerja, melainkan perjuangan. Kepadamu tak kuajarkan perdamaian, melainkan kemenangan!”



Sumber Bacaan:
Hassan, F. (2005). Berkenalan dengan Eksistensialisme. Jakarta: Jakarta Jaya.


Depok, 10 Februari 2013,
about 11 am,

Maya-Nyata,
pemburuSKS!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar