aku …
Untuk kemampuan duniawi, sebenarnya hanya dua yang kubutuhkan lagi: kepercayaan diri dan sebuah contoh.
Aku pendiam, tapi aku mampu “berbicara” ketika memang harus “bicara”.
Aku bukanlah “penyapa” yang baik, namun kurasa aku bisa menjadi “perespon” yang baik.
Jangan tunggu aku menyapamu, buat aku meresponmu.
Aku tidak butuh ditembak, aku butuhnya dipinang.
Aku tidak butuh pacar, aku butuhnya suami.
Tapi aku belum butuh itu sekarang, tunggu aku memakai toga dan paling tidak mampu menghidupi diri sendiri secara materi.
Aku tidak mengharapkan dia yang berjanji akan menjadikanku yang
pertama di hati dan kehidupannya karena aku sedang menunggu dia yang
akang menjadikanku yang ketiga, setelah Tuhanku dan orangtuanya.
Aku tidak suka musik.
Membaca novel setebal kamus lebih menyenangkan begiku daripada mendengarkan sebuah album.
Aku lebih suka membaca daripada mendengar.
Bukan Auditoris dan introvert. Tidak perlu kau jelaskan. Kau hanya akan
membuatku grogi.
Pinjami aku bukumu dan biarkan aku merenungi
rumus-rumus, teori-teori, dan segala lalalala itu.
Aku lebih suka menulis daripada berbicara.
Berbicara melalui tulisan terasa lebih mudah dan menyenangkan bagiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar